Kaligrafi dinding masjid merupakan karya seni visual yang menampilkan keindahan tulisan arab yang berpadu dengan beberapa ornamen klasik maupun ornamen modern yang di buat dengan berbagai bentuk dan gaya sesuai dengan kebutuhan.

Pada umumnya karya kaligrafi arab di dinding sebagian besar banyak di jumpai pada bangunan ‎masjid dari berbagai negara di timur tengah, seperti di turki, iran, maroko dsb.

Termasuk di ‎indonesia sendiri hampir semua bangunan arsitektur pada ruangan masjid sudah begitu indah ‎dengan berbagai karya seni arsitektur islam yang di tampilkan di dalamnya.‎

Kaligrafi untuk hiasan dinding masjid terindah mempunyai dua ragam gaya yang berbeda, tentu untuk ‎menyesuaikan kebutuhan. Dua diantaranya adalah sebagai berikut :

Kaligrafi dinding gaya klasik

Merupakan kaligrafi dinding bergaya klasik sederhana selalu menonjolkan tulisan berkaidah murni yang di iringi ‎dengan motif minimalis dan nuansa warna yang serasi dan tidak berlebihan. Cara membuatnya ‎juga dengan menggunakan teori tradisional tanpa bantuan teknologi sama sekali. Gaya klasik ini tak akan ‎pernah hilang di telan masa karena mempunyai nilai dan mutu yang tinggi sehingga menjadi ‎tolak ukur kesempurnaan.‎

Kaligrafi dinding gaya modern

kaligrafi dinding masjid

Pada prinsipnya ,Gaya modern adalah gaya yang selalu mengikuti arus perkembangan zaman ‎yang konsepnya mewakili sifat kekinian. Begitu pula yang terdapat pada pembuatan kaligrafi ‎dinding masjid dengan gaya modern, artinya bahwa karya yang di buat selalu menonjolkan ‎desain baru yang kaya akan warna. Untuk pembuatannya juga sudah menggunakan teknologi ‎digital seperti kaligrafi dinding dari bahan wallpaper dan sejenisnya.‎

3 macam bentuk desain kaligrafi untuk dinding masjid

Dalam hal bentuk, tentu karya kaligrafi dinding mempunyai beberapa pilihan ‎bentuk yang dapat di sesuaikan dengan ruangan yang ada di dalam masjid. ‎Diantara bentuk desain kaligrafi yang bisa digunakan adalah :

  • Bentuk memanjang
  • Bentuk persegi
  • Bentuk melingkar ( bulat )

1.Desain kaligrafi dengan pola memanjang

kaligrafi-dinding-masjid-memanjang

Standar ukuran memanjang dalam pembuatan kaligrafi pada dinding masjid yaitu sesuai dengan ukuran panjangnya bangunan masjid. Sedangkan untuk ukuran lebar media pada umumnya adalah 60 cm hingga maksimal satu meter. Dengan ukuran sekian biasanya di bagi menjadi beberapa bagian untuk ruang tulisan dan untuk ruang motif yang menjadi hiasannya.

Namun ada sebagian masjid yang media pembuatan kaligrafinya menggunakan ukuran lebar 30 cm hingga 50 cm, akan tetapi dengan ukuran lebar tersebut biasanya tidak menggunakan full variasi ornamen. tapi hanya bisa di isi dengan menggunakan kaligrafi dan garis list saja. Jika ingin menambah hiasan maka hanya bisa di tempatkan pada setiap sudut yang ada di ruang tulisan kaligrafi.

Untuk penulisan ayat yang akan di buat kaligrafi pada pola dinding memanjang yang cocok adalah menggunakan rangkaian ayat quran yang menyesuaikan dengan panjangnya dinding. Terkait hal ini tentu ayat yang bisa digunakan salah satunya adalah ayat kursi.

2.Desain kaligrafi dengan pola persegi

Kaligrafi dinding masjid dengan pola persegi biasanya terdapat pada media dinding yang berukuran lebar dengan ukuran tinggi media lebih dari 1,5 meter yang pastinya akan lebih banyak variasi ornamen dan kaligrafi yang masuk di dalamnya. Kelebihan dari ukuran dinding persegi yang lebar adalah keleluasaan dalam mengolah desain dan memadukan kaligrafi dengan berbagai motif.

Untuk penempatan hiasan dinding masjid dengan kaligrafi pola persegi biasanya terletak di dinding ruangan depan, terutama pada dinding atas mihrab. Selain itu ada juga sebagian dinding yang bisa di hias dengan kaligrafi full ornamen berbentuk persegi yaitu dinding bawah kubah yang ukuran lebarnya lebih dari satu meter, seperti yang pernah kami kerjakan di masjid Baitun Nuruddin.

Untuk jenis teks tulisan yang di gunakan dalam membuat kaligrafi pada media dinding persegi bisa menggunakan ayat-ayat pendek yang di kutip dari al-quran, selain itu juga bisa menggunakan tulisan asmaul husna, tulisan dua kalimat syahadat dan sejenisnya.

3.Desain kaligrafi dengan pola melingkar atau bulat

kaligrafi-dinding-masjid-membulat

Termasuk bagian dari bentuk atau pola yang di gunakan untuk menghias dinding masjid dengan kaligrafi adalah pola bulat atau melingkar. Untuk ukuran diameter dinding dengan pola ini yaitu satu meter atau bisa lebih tergantung dari luas media dindingnya. Untuk penempatan pada umumnya terletak di kanan dan kiri dinding masjid yang depan atau di tengah-tengah mihrab dalam.

Seperti contoh pada gambar kaligrafi dinding masjid baitirriayah yang kami buat dengan bentuk melingkar pada dua sisi dinding depan, dan contoh  ini bisa di buat acuhan bagi konsumen yang akan merencanakan pekerjaan kaligrafi dinding dengan konsep membulat. Pada pola yang satu ini biasanya di isi dengan tulisan kaligrafi Allah Muhammad atau jenis tulisan pendek yang di susun secara membulat seperti dua kalimat syahadat dsb.

Konsep yang menggunakan pola seperti kategori ini masih jarang sekali di temukan di dalam masjid karena rata-rata yang banyak di jumpai adalah kaligrafi dinding versi memanjang dan persegi.

Cara membuat kaligrafi di dinding masjid dengan teori tahapan

Untuk menciptakan hiasan kaligrafi dinding yang bagus rata-rata para pendekor masjid mempunyai cara yang berbeda, mulai dari pembuatan mal, pengecatan ornamen, hingga penulisan kaligrafinya. Namun di sini kami akan merangkum beberapa teori sederhana yang di anggap cepat dalam pengerjaannya.

kaligrafi dinding

Sebelum pembuatan lukisan kaligrafi dinding masjid di mulai maka anda harus mempersiapkan alat dan bahan yang kami cantumkan di bawah ini :

  • Kertas: untuk membuat sketsa dan mal ornamen yang akan di aplikasikan di dinding.
  • Lakban, cutter, rol, kuas, pensil, penggaris, dsb: merupakan alat-alat pendukung untuk pembuatan mal.
  • Cat tembok: untuk mewarnai ornamen dan kaligrafi secara keseluruhan.

Langkah-langkah yang perlu di perhatikan :

Langkah pertama yang harus di lakukan adalah mengukur media dinding dengan ukuran sesuai kadar luas bangunan masjid. Pengukuran merupakan proses identifikasi untuk mengetahui jumlah luas media yang nantinya di buat untuk membagi bidang ornamen dan juga kaligrafi. Dalam pengukuran yang dilakukan harus benar-benar akurat untuk menghindari selisih ketika sudah mulai pembuatan mal ornamen.

Membuat ukuran yang tepat sesuai ruangan adalah suatu pekerjaan penting dan perlu di perhatikan. Karena ukuran yang tepat dapat menentukan hasil karya yang maksimal. Tentu dalam hal ini mempunyai keterkaitan dengan jarak pandang di dalam ruangan. Hal ini terkadang di abaikan oleh sebagian orang dalam menentukan ukuran yang seharusnya menggunakan ukuran yang proporsional dan menyesuaikan ruang bidang yang ada.

Langkah yang dua adalah membuat garis persegi panjang, dan biasanya garis ini terbagi menjadi dua bagian yaitu garis ruang kaligrafi dan garis ruang ornamen. Misalnya ukuran lebar keseluruhan adalah 70 cm maka pembagian garis untuk bidang kaligrafi yaitu 50 cm dan sisanya yang 20 cm di gunakan untuk ornamen dan list yang mengelilingi kaligrafinya. Artinya ornamen mempunyai ruang dengan ukuran 10 cm untuk bawah, dan 10 cm untuk atas dan samping.

Garis-garis tersebut hendaknya di buat menggunakan pensil dengan bantuan penggaris sehingga garisnya benar-benar lurus. Tujuannya dari garis yang di buat adalah untuk memudahkan di dalam proses pengecatan sehingga hasilnya sangat rapi. Sebab jika pengecatannya tidak rapi maka resikonya adalah menambah waktu kerja untuk finishing dan merapikan pinggiran bidang yang blepotan.

Langkah ke tiga ialah pengecatan blog pada ruang kaligrafi dan ornamen dengan warna-warna yang sesuai dengan permintaan pihak masjid. Pengecatan setiap blog bisa menggunakan dua cara yaitu bisa menggunakan kuas atau bisa menggunakan rol. Namun yang sering di gunakan adalah dengan menggunakan kuas, karena prakteknya lebih mudah dan praktis.

Jika memungkinkan untuk menggunakan rol maka cara pengerolannya harus menggunakan pengaman berupa lakban yang di tempelkan di tepi bidang mengikuti garis yang sudah di buat sebelumnya agar sewaktu mengerolnya tidak keluar dari garis bidang. Pengecatan menggunakan teknik rol mempunyai kelebihan yang tidak di temukan pada teknik kuas, diantaranya mempunyai hasil yang merata walaupun tipis.

Langkah ke empat yaitu membuat pola ornamen di kertas yang nantinya di jadikan mal untuk mengaplikasikannya pada bidang yang sudah di siapkan sebelumnya. Pembuatan mal ornamen ini bisa menggunakan kertas karton dan sejenisnya dengan cara di gambar menggunakan pensil lalu di lapisi lakban bening dengan tujuan agar tidak mudah rusak ketika terkena cat. Setelah itu maka mal di lobangi sesuai dengan gambar ornamennya.

Setelah mal ornamen sudah selesai maka yang harus di lakukan adalah mengaplikasikannya pada bidang yang sudah di blog dengan teknik rol atau dengan teknik cocol menggunakan spon busa. Untuk mendetailkan dan merapikan ornamen biasanya di lakukan dengan menggunakan kuas kecil dengan bulu yang lembut supaya hasil warnanya lebih padat dan juga permukaannya lebih halus.

Langkah ke lima adalah penulisan kaligrafi pada bidang atau ruang yang sudah tersedia sebelumnya. Untuk pengerjaannya bisa dengan dua cara, yang pertama dengan cara manual menggunakan kuas tulis yang sudah di custom sesuai dengan kenyamanan masing-masing penulis. Yang kedua menggunakan mal yang di buat sesuai dengan ukuran lebar dan panjang bidangnya.

Proses penulisan kaligrafi dengan cara manual harus di tulis langsung di dinding oleh tim yang mampu dan memahami kaidah khat sehingga hasil tulisan kaligrafinya terlihat indah dan sempurna. Sedangkan untuk cara yang menggunakan mal maka penulisannya tidak langsung di dinding melainkan di kertas. Setelah tulisan selesai lalu di lobangi untuk bisa di rolkan di media dindingnya.

Teori dan praktek pembuatan

Di dalam membuat dekorasi kaligrafi dinding masjid kami mempunyai tim yang masing-masing punya bagian sendiri sesuai dengan kemampuan mereka.

Bagi pemula biasanya mengerjakan pekerjaan yg ringan-ringan saja seperti melobangi mal ornamen, ngecat dasar beground, ngecat blog ornamen maupun ngecat blog buat tulisan kaligrafi.

Bagi yang sudah senior maka mereka mengerjakan pekerjaan yg bisa di bilang agak sulit dan agak rumit yaitu mengukur media dan membuat pola, mal, serta finishingnya sesuai dengan gambar kaligrafi dinding masjid yang di inginkan oleh pihak konsumen.

Untuk pembuatan tulisan kaligrafi dinding masjid ini akan di kerjakan tim khusus yang sudah mempunyai kemampuan menulis sesuai dengan kaidah khat.

Karena menulis kaligrafi ini tidak semua anggota tim menguasainya. Tim penulis kami merupakan tim andalan yang sudah pernah juara kaligrafi di nasional dan internasional.

kaligrafi hiasan


Anda minat…???

Untuk mendapatkan layanan jasa kaligrafi yang profesional silahkan hubungi penyedia layanan Jasa Kaligrafi Masjid Terbaik yang ada di indonesia.

Info selengkapnya bisa hubungi kami :

Telp / Wa: 081228173860 (Hamzah Art)

email: artghaza@gmail.com

Facebook: Jasa kaligrafi masjid terbaik dan terpercaya

Instagram: jasa kaligrafi masjid terbaik

Twitter: Professional calligraphy

Demikianlah penjelasan artikel tentang kaligrafi dinding masjid yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat dan jika anda suka silahkan bagikan artikel ini di media sosial anda.

Terima kasih dan salam semangArt.

Wassalamu alaikum Wr.Wb.

Categories:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cara membuat ornamen gradasi
April 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Alamat : ds. waturoyo RT 02 / RW 06 kec. margoyoso kab. pati, jawa tengah. kode pos 59154

Hub kami

  • Phone/Wa : 081.228.173.860
  • Email         : artghaza@gmail.com